ATI Technologies

Kantor_Pusat_ATI_Technologies_Inc
ATI Technologies Inc., adalah sebuah perusahaan korporasi di bidang teknologi semikonduktor yang bermarkas di Markham, Ontario, Kanada, yang meng-khususkan perusahaannya dalam pengembangan chipset dan unit pemroses gambar (GPU / Graphic Processing Unit).

Pertama kali didirikan di tahun 1985 dengan nama Array Technology Inc., perusahaan ini kemudian dirilis secara publik sejak tahun 1993. Advanced Micro Devices (atau yang lebih dikenal sebagai AMD) mengakusisi ATI pada tahun 2006. Sebagai salah satu perusahaan produsen semikonduktor terbesar di dunia, ATI telah memiliki fasilitas penelitian dan pengembangan dan men-subkontrakkan proses produksi dan perakitan dari semua produknya. Tetapi dengan penuruan dan kebangkrutan dari salah satu pesaing yg bernama 3dfx pada tahun 2000, ATI dan rival abadi mereka Nvidia muncul sebagai dua pemain utama dalam industri prosesor grafis yang saling bersaing untuk menjadi produsen VGA terbaik, dan pada akhirnya memaksa perusahaan lain yang lebih kecil hanya menjadi pelengkap saja.

Akusisi yang dilakukan AMD terhadap ATI pada tahun 2006 adalah sebuah strategi penting untuk pengembangan strategis divisi processor komputer mereka, yang berusaha menggabungkan fungsi pengolah data dengan fungsi pengolah grafis dalam satu chip saja. Hal ini dilakukan untuk menjaga persaingan dengan Intel (rival utama AMD) yang telah mengembangkan GPU terintegrasi dengan diluncurkannya Intel HD series. Sejak tahun 2010, prosesor grafis AMD telah berhenti menggunakan merk dagang ATI.

Seri Radeon

Radeon Series – ATI meluncurkan lini produk Radeon sejak tahun 2000 sebagaimana juga kartu akselerator 3D versi consumer, dan menjadi lini produk unggulan untuk bersaing dengan kompetitor utama mereka yaitu NVidia GeForce.

Raedon DDR yang asli sebenarnya adalah akselerator 3D pertama ATI yang mendukung penggunaan DirectX 7, memperkenalkan perangkat keras mereka yang bernama TL Engine. ATI seringkali memproduksi versi 'Pro' dengan clock speed yang lebih tinggi dari versi yang sudah ada, dan kadang kala versi 'XT' yang berarti eXTreme, dan bahkan akhir-akhir ini versi tersebut diperbaharui dengan istilah penamaan 'XT Platinum Edition (PE)' dan versi 'XTX'. Radeon series adalah dasar bagi banyak board ATI All-In-Wonder.
  1. Mobility Radeon

    Sebuah seri dari versi yang dioptimalkan dari chip grafis untuk penggunaan perangkat mobile seperti Laptop dan sejenisnya. Mereka memperkenalkan berbagai inovasi seperti misalnya modularized RAM chips, akselerasi DVD (MPEG2), notebook GPU card sockets, dan teknologi "PowerPlay" terkait power management. AMD baru-baru ini memperkenalkan versi yang kompatibel dengan DirectX 11 untuk procie mobile nya.

  2. AMD CrossFireX

    Teknologi ini sebenarnya adalah strategi ATI untuk merespon platform SLI yang diperkenalkan oleh NVidia. Ia mengizinkan penggunaan video card sekunder dan dual PCI-E motherboard yang dipasangkan dengan Chipset ATI Crossfire-compatible, sehingga kemampuan untuk mengkombinasikan performa dari kedua (atau ketiga dan keempat) kartu grafis tersebut dapat meningkatkan kinerja dalam sebuah pilihan rendering yg bervariasi. Ada pilihan diantara tambahan kartu grafis PCI-E video card yang ditancapkan pada slot ketiga PCI-E slot untuk gaming physics, ataupun pilihan lainnya untuk melakukan physics di video card yang kedua.

Referensi

  1. ATI Technologies - Wikipedia, the free encyclopedia dengan alamat http://en.wikipedia.org/wiki/ATI_Technologies

3D Rendering

3D Rendering adalah proses dari memproduksi sebuah gambar berdasarkan data tiga dimensi yg tersimpan dalam sebuah komputer.

proses_3D_rendering_komputer
3D rendering adalah sebuah proses kreatif yg mirip seperti fotografi atau sinematografi, karena Anda akan memberi pencahayaan pada gambar dan mengatur adegan lalu memproduksi sebuah ataupun beberapa gambar. Tidak seperti fotografi biasa, adegan yg digambarkan biasanya imajiner, dan semua yg muncul dalam 3D rendering perlu untuk diciptakan (atau diciptakan ulang) dalam sebuah komputer sebelum gambar tersebut bisa di render. Ini melibatkan banyak pekerjaan yg harus dilakukan, tetapi mengizinkan renderer jumlah kontrol kreatif yg tidak terbatas terhadap apa yg akan muncul di dalam adegan, atau bagaimana gambar tersebut dijabarkan.

Data tiga dimensional yg digambarkan bisa berupa sebuah adegan lengkap termasuk dengan model geometris dari tiga objek dimensional seperti gedung-gedung, pemandangan, atau karakter animasi - seniman 3D perlu untuk menciptakan adegan ini dengan Modeling dan Animasi sebelum Rendering dapat dilakukan. Proses 3D rendering menggambarkan adegan tiga dimensional ini sebagai sebuah gambar, diambil dari lokasi dan persektif yg telah ditentukan. Proses rendering bisa termasuk simulasi dari pencahayaan realistis, bayangan, atmosfir, warna, tekstur, dan efek optikal seperti misalnya pembiasan cahaya ataupun efek buram yg terlihat pada objek yg bergerak cepat, atau bahkan rendering bisa tidak terlihat realistis sama sekali dan memang dirancang untuk ditampilkan sebagai lukisan ataupun gambar abstrak.

Perbedaan 3D Rendering Dengan Film 3D

Shrek_render_time_3D_rendering_bottom
CATATAN: Walaupun sama-sama disebut sebagai "3D," gambar-gambar yg diuraikan diatas tidak sama dengan "Film 3D" yg pernah populer pada tahun 1950-an, dimana film tersebut menciptakan ilusi kedalaman dalam layar bioskop ketika para penonton memakai kacamata khusus. Grafis komputer 3D disebut sebagai "3D," karena cara bagaimana mereka dibuat, menggunakan model komputer 3D untuk menampilkan adegan sebelum mereka di render. Walaupun grafis 3D bisa juga digunakan dalam sebuah film 3D (dan jika mereka menjadi populer lagi), hasil akhir dari 3D rendering biasanya adalah sebuah gambar dua dimensi biasa, dan gambar-gambar ini bisa digunakan dalam gambar tercetak, di internet, media interaktif, televisi, atau bahkan di film-film.

Rendering kadang kala membutuhkan waktu yg sangat lama, bahkan walaupun dilakukan di sebuah komputer yg super kencang. Ini dikarenakan perangkat lunak yg digunakan pada dasarnya memotret ulang setiap pixel dari gambar tersebut, dan hasil kalkulasi dari hanya sebuah pixel bisa melibatkan sebuah kalkulasi lainnya yg lebih rumit, melacak pendaran cahaya sebagaimana mereka akan terpantul dalam sebuah adegan 3D. Untuk merender semua bingkai gambar dalam sebuah film animasi (seperti misalnya Shrek, Monsters Inc., atau Ice Age) bisa melibatkan ratusan komputer yg bekerja tanpa henti dalam waktu berbulan-bulan atau bahkan tahunan.

Semua studio film besar Hollywood secara umum menggunakan Linux untuk animasi dan efek visual. Mungkin tidak ada instalasi komersial Linux yg lebih besar dari miliki studio DreamWorks Animation, dengan lebih dari 1,000 dekstop PC Linux dan lebih dari 3,000 CPU server CPU.

"Untuk film animasi Shrek 3, kami akan menghabiskan lebih dari 20 juta jam render CPU hanya untuk membuat film ini.", kata CTO DreamWorks Animation, Ed Leonard. "Setiap film yg kami produksi terus menekan hingga ke batas akhir kemampuan PC dari apa yg mampu dihasilkan oleh proses rendering, sehingga membutuhkan lebih banyak dan lebih banyak lagi kekuatan komputer.". Semua orang tahu jika hukum Moore memprediksi bahwa kekuatan komputer akan meningkat dua kali lipat setiap satu setengah tahun, dan sejumlah referensi menyebutkan bahwa jam render CPU untuk fitur kartun animasi akan berlipat ganda setiap tiga tahun. Pada tahun 2001, film Shrek pertama menghabiskan sekitar 5 juta jam render CPU. Pada tahun 2004, Shrek 2 menghabiskan lebih dari 10 juta jam render CPU. Dan pada tahun 2007, Shrek 3 menggunakan 20 juta CPU render hours.

Referensi

  1. artikel tahun © 2002 oleh Jeremy Birn untuk 3dRender.com. Sumber: http://www.3drender.com/glossary/3drendering.htm
  2. Dreamworks Animation: Linux Feed an Ogre. Link: http://www.linuxjournal.com/article/9653

VGA Terbaik

VGA_ZOTAC_GTX_650_AMP_Edition_Video_Graphic_Accelerator_Card
Setiap orang yg sedang merakit komputer biasanya menginginkan rig nya tersusun dari parts yg terbaik, tetapi bagi mereka yg memiliki budget terbatas, pilihan yg tersedia pun ikut menjadi sangat terbatas. Pada akhirnya mereka yg termasuk dalam katagori itu akan mencari yg terbaik tapi sekaligus juga termurah.

Misalnya saat sedang mencari pengolah grafis yg terbaik untuk komputer gaming kelas menengah, tetapi dengan harga di bawah sejutaan. Tidak usah khawatir, pilihan seperti itu memang sejatinya benar-benar ada.

Salah satu pilihan yg menonjol adalah Zotac GTX 650 1GB 128Bit DDR5 yg dibanderol seharga Rp 909.000,- saja. Ini tentunya adalah pilihan yg menarik untuk sebuah VGA tingkat menengah dan masuk katagori High-End dalam Video Card Benchmark chart versi Passmark Software, dijual seharga kurang dari satu juta rupiah. Tetapi apakah ia cukup layak untuk menempati satu slot ekspansi di rig PC Gaming Anda? Keputusan tetap ada di tangan Anda.

Daftar VGA NVidia dengan harga dibawah sejuta

Berikut ini adalah daftar lengkap 87 buah Video Graphic Accelerator (VGA / Graphic Card / Video Card) merk NVidia dari berbagai merk produsen dengan harga dibawah 1 juta rupiah, lengkap dengan spesifikasinya:

NoMerkGPUSeriVRAMBuswidthData RateHargaBenchmarkVideo Card Chart
1ZotacNvidiaGTX 6501Gb128BitDDR5Rp909,0001833Medium To High-End
2BiostarNvidiaGT 7402Gb128BitDDR3Rp975,0001572Medium To High-End
3ManliNvidiaGTS 4501024Mb128BitDDR5Rp860,0001551Medium To High-End
4ManliNvidiaGTS 4501Gb128BitDDR3Rp844,0001551Medium To High-End
5ManliNvidiaGTS 4502Gb128BitDDR3Rp925,0001551Medium To High-End
6PixelViewNvidiaGT 6401Gb128BitDDR3Rp700,0001287Medium-End
7PixelViewNvidiaGT 6402Gb128BitDDR3Rp850,0001287Medium-End
8ASUSNvidiaGT 730 Keppler2Gb64BitDDR3Rp753,000925Low to Medium-End
9ASUSNvidiaGT 730 Tweak2Gb128BitDDR3Rp864,000925Low to Medium-End
10Axle/CardexNvidiaGT 7302Gb128BitDDR3Rp769,000925Low to Medium-End
11BiostarNvidiaGT 7301Gb128BitDDR3Rp720,000925Low to Medium-End
12BiostarNvidiaGT 7301Gb128BitDDR5Rp912,000925Low to Medium-End
13BiostarNvidiaGT 7302Gb128BitDDR3Rp844,000925Low to Medium-End
14Digital AllianceNvidiaGT 7301024Mb64BitDDR3Rp639,000925Low to Medium-End
15Digital AllianceNvidiaGT 7301Gb64BitDDR5Rp730,000925Low to Medium-End
16Digital AllianceNvidiaGT 7302Gb128BitDDR3Rp759,000925Low to Medium-End
17Digital AllianceNvidiaGT 7302Gb64BitDDR3Rp721,000925Low to Medium-End
18GigabyteNvidiaGT 7302Gb128BitDDR3Rp939,000925Low to Medium-End
19Inno 3DNvidiaGT 7301Gb64BitDDR5Rp691,000925Low to Medium-End
20Inno 3DNvidiaGT 7302GbDDR3Rp730,000925Low to Medium-End
21ManliNvidiaGT 7302Gb128BitDDR3Rp873,000925Low to Medium-End
22MSINvidiaGT 7301GbDDR5Rp834,000925Low to Medium-End
23MSINvidiaGT 7302Gb128BitDDR3Rp873,000925Low to Medium-End
24PixelViewNvidiaGT 7302Gb128BitDDR3Rp766,000925Low to Medium-End
25ZotacNvidiaGT 7301Gb64BitDDR5Rp811,000925Low to Medium-End
26ZotacNvidiaGT 7302Gb128BitDDR3Rp877,000925Low to Medium-End
27Axle/CardexNvidiaGTS 2501Gb256BitDDR3Rp984,000902Low to Medium-End
28ASUSNvidiaGT 4401Gb128BitDDR3Rp678,000825Low to Medium-End
29ManliNvidiaGT 4401024Mb128BitDDR5Rp770,000825Low to Medium-End
30AFOXNvidiaGT 6301024Mb128BitDDR3Rp753,000743Low to Medium-End
31AFOXNvidiaGT 6302Gb128BitDDR3Rp769,000743Low to Medium-End
32AFOXNvidiaGT 6304Gb128BitDDR3Rp818,000743Low to Medium-End
33ASUSNvidiaGT 6302Gb128BitDDR3Rp886,000743Low to Medium-End
34ASUSNvidiaGT 6301Gb64BitDDR3Rp662,000743Low to Medium-End
35ASUSNvidiaGT 6302Gb64BitDDR3Rp772,000743Low to Medium-End
36Axle/CardexNvidiaGT 6302Gb128BitDDR3Rp776,000743Low to Medium-End
37Axle/CardexNvidiaGT 6304Gb128BitDDR3Rp965,000743Low to Medium-End
38BiostarNvidiaGT 6301Gb128BitDDR3Rp707,000743Low to Medium-End
39BiostarNvidiaGT 6302Gb128BitDDR3Rp808,000743Low to Medium-End
40BiostarNvidiaGT 6304Gb128BitDDR3Rp916,000743Low to Medium-End
41Digital AllianceNvidiaGT 6301Gb128BitDDR3Rp665,000743Low to Medium-End
42Digital AllianceNvidiaGT 6301Gb128BitDDR5Rp903,000743Low to Medium-End
43Digital AllianceNvidiaGT 6301Gb128BitDDR5Rp903,000743Low to Medium-End
44Digital AllianceNvidiaGT 6301Gb64BitDDR3Rp648,000743Low to Medium-End
45Digital AllianceNvidiaGT 6302Gb128BitDDR3Rp743,000743Low to Medium-End
46Inno 3DNvidiaGT 6302GbDDR3Rp704,000743Low to Medium-End
47ManliNvidiaGT 6301Gb128BitDDR3Rp704,000743Low to Medium-End
48ManliNvidiaGT 6302Gb128BitDDR3Rp756,000743Low to Medium-End
49ManliNvidiaGT 6304Gb128BitDDR3Rp978,000743Low to Medium-End
50MSINvidiaGT 6301024MbDDR3Rp769,000743Low to Medium-End
51PixelViewNvidiaGT 6302Gb128BitDDR3Rp730,000743Low to Medium-End
52PixelViewNvidiaGT 630 Kepler1Gb64BitDDR3Rp510,000743Low to Medium-End
53WinfastNvidiaGT 6302Gb128BitDDR3Rp854,000743Low to Medium-End
54ZotacNvidiaGT 6302Gb128BitDDR3Rp779,000743Low to Medium-End
55BiostarNvidiaGT 2401Gb128BitDDR3Rp540,000649Low to Medium-End
56BiostarNvidiaGT 4301Gb128BitDDR3Rp590,000649Low to Medium-End
57BiostarNvidiaGT 4302Gb128BitDDR3Rp652,000649Low to Medium-End
58ManliNvidiaGT 4302Gb128BitDDR3Rp650,000649Low to Medium-End
59ManliNvidiaGT 4301Gb128BitDDR3Rp570,000649Low to Medium-End
60ASUSNvidiaGT 4202Gb128BitDDR3Rp691,000440Low-End
61Digital AllianceNvidiaGT 4201024Mb128BitDDR3Rp606,000440Low-End
62Digital AllianceNvidiaGT 4202048Mb128BitDDR3Rp675,000440Low-End
63GigabyteNvidiaGT 4202Gb128BitDDR3Rp792,000440Low-End
64ManliNvidiaGT 4201Gb128BitDDR3Rp658,000440Low-End
65ManliNvidiaGT 4202Gb128BitDDR3Rp740,000440Low-End
66ZotacNvidiaGT 4201Gb128BitDDR3Rp567,000440Low-End
67BiostarNvidiaGT 6201Gb64BitDDR3Rp547,000434Low-End
68BiostarNvidiaGT 6202Gb128BitDDR3Rp671,000434Low-End
69BiostarNvidiaGT 6202Gb64BitDDR3Rp626,000434Low-End
70GigabyteNvidiaGT 6201Gb64BitDDR3Rp727,000434Low-End
71BiostarNvidiaGT 5201Gb64BitDDR3Rp554,000365Low-End
72Inno 3DNvidiaGT 5201GbDDR3Rp385,000365Low-End
73Axle/CardexNvidiaGT 2201Gb128BitDDR2Rp495,000361Low-End
74BiostarNvidiaGT 6101Gb64BitDDR3Rp502,000356Low-End
75BiostarNvidiaGT 6102Gb64BitDDR3Rp566,000356Low-End
76Digital AllianceNvidiaGT 6101Gb64BitDDR3Rp551,000356Low-End
77Digital AllianceNvidiaGT 6102Gb64BitDDR3Rp616,000356Low-End
78ASUSNvidiaGT 2101Gb64BitDDR3Rp394,000300Low-End
79Axle/CardexNvidiaGT 2101Gb64BitDDR3Rp391,000300Low-End
80BiostarNvidiaGT 2101Gb64BitDDR3Rp365,000300Low-End
81Digital AllianceNvidiaGT 2101Gb64BitDDR3Rp392,000300Low-End
82GigabyteNvidiaGT 2101Gb64BitDDR3Rp456,000300Low-End
83Inno 3DNvidiaGT 2101Gb64BitDDR3Rp381,000300Low-End
84ManliNvidiaGT 2101Gb64BitDDR3Rp404,000300Low-End
85MSINvidiaGT 2101Gb64BitDDR3Rp404,000300Low-End
86PixelViewNvidiaGT 2101Gb64BitDDR3Rp378,000300Low-End
87ZotacNvidiaGT 2101Gb64BitDDR3Rp388,000300Low-End

Katagori VGA

Penggolongan masing-masing katagori VGA ditentukan dari hasil pengujian Benchmark yg dilakukan oleh Passmark Software, dan dikelompokkan berdasarkan range yg saya atur sendiri yaitu:

BenchmarkKatagori
0 - 500Low-End Video Card
501 - 1000Low to Medium-End Video Card
1001 - 1500Medium-End Video Card
1501 - 2000Medium to High-End Video Card
2001 ke atasHigh-End Video Card

Sedangkan untuk pengklasifikasian masing-masing VGA Card yg sudah pernah saya lakukan riset kecil-kecilan via internet adalah sebagai berikut:

KatagoriMerk VGA NvidiaUraian Alasan Penggolongan
Tier 1 (Kelas Paling Atas)ASUS, GAINWARD, GIGABYTE, LEADTEK (QUADRO, WINFAST), MSILatar belakang perusahaan jelas, reputasi bagus, teruji, melantai di bursa saham, dari segi penjualan produk menduduki peringkat teratas, purna jual bagus
Tier 2 (Menengah ke Atas)BIOSTAR, DIGITAL ALLIANCE, SPARKLE, ZOTACLatar belakang perusahaan jelas, reputasi lumayan bagus, seri produk cukup lengkap, purna jual lumayan (khusus Digital Alliance sudah terbukti secara pribadi)
Tier 3 (Menengah ke Bawah)AFOX, AXLE, PIXELVIEWLatar belakang perusahaan lumayan jelas, tingkat reputasi menengah, seri produk lumayan lengkap, purna jual tidak diketahui.
Tier 4 (Kelas terbawah)FORSA, GALAXY, INNO, MANLI,Latar belakang perusahaan kurang jelas, situs resmi tidak informatif, kualitas produknya kurang bisa dipercaya walaupun versi produk yg dijual lumayan lengkap.

Ulasan selengkapnya bisa dibaca disini: Tips dalam Memilih Merk VGA NVidia terbaik.

Referensi

  • * Semua penggolongan baik produk maupun merk diatas adalah versi saya sendiri dan tidak untuk diperdebatkan.
  • ** Benchmark diambil dari situs: http://www.videocardbenchmark.net/
  • *** Harga diambil dari situs: http://www.rakitan.com/simulasi.php
  • PERINGATAN: Apabila Anda hendak mengutip isi artikel ini untuk dipublikasikan lagi di situs/blog lain, harap mencantumkan sumber melalui link yg menuju ke URL halaman blog ini. Terima kasih.

WE vs PES

Pro_Evolution_Soccer_PES_2015_PlayStation_PS4
Apa sebenarnya perbedaan diantara Winning Eleven dengan Pro Evolution Soccer (PES)?
Jawabannya secara garis besar adalah TIDAK ADA. Ya, sebenarnya tidak benar-benar sama persis, sebagaimana dua-duanya adalah game yg sama, tetapi ada sejumlah perbedaan kunci yg membuat mereka harus diberi judul game yg berbeda: PES adalah reinkarnasi dari Winning Eleven.

Untuk menelaah lebih lanjut, kita harus kembali ke zaman kejayaan PlayStation 2, dimana mereka yg beruntung tinggal di Jepang memiliki kesempatan untuk mencicipi terlebih dahulu versi Winning Eleven yg baru dirilis, sementara mereka yg tinggal di Eropa, harus menunggu untuk versi Pro Evolution Soccer yg dirilis setelahnya. Walaupun di masa kini, dua judul game yg berbeda tapi isinya sama ini diluncurkan selalu berbarengan.

World_soccer_Winning_Eleven_2015
World Soccer Winning Eleven 2015, dengan Keisuke Honda sebagai covernya.

Winning Eleven pertama kali diluncurkan untuk konsol game Playstation via cakram pada awal tahun 1995 dan telah berkembang dari tahun ke tahun (masih melalui platform yg sama) hingga ke Winning Eleven 2014-2015. Kini Anda bisa menemukan game Winning Eleven diantara semua konsol game mulai dari Nintendo Wii, PlayStation 3 dan 4, PlayStation Portable (PSP) dan Xbox 360 sementara Konami masih memproduksi versi Personal Computer (PC) bahkan juga versi Winning Eleven untuk PS2 bagi mereka yg belum bisa move on dari tahun 90-an!

Perbedaan WE dengan PES

Winning_Eleven_Region_3_Edisi_Spesial_Jepang
Lalu apa perbedaan mendasar yg membedakan antara PES dengan Winning Eleven?
Ya, selain dari tanggal peluncuran yg berbeda tipis dan variasi bahasa (walaupun Anda bisa mengubah bahasa di game Winning Eleven ke dalam bahasa Inggris), adalah region. Winning Eleven (WE) adalah game yg ditujukan untuk region 3 (Jepang dan Asia). Sebagaimana yg mungkin telah Anda ketahui, secara umum ada 3 kode regional dalam hal peluncuran game: yakni region 1, 2, and 3. Dua regional awal, yaitu 1 dan 2, Pro Evolution Soccer mempertahankan judul aslinya, sementara di Winning Eleven adalah judul yg ditujukan khusus untuk region 3.

Mengapa demikian? Selain dari deskripsi singkat yg indah tentang sepakbola (Winning Eleven = Kesebelasan Pemenang), sebuah teori menyatakan bahwa merk dagang Winning Eleven sudah terlanjur melekat pada benak gamers di wilayah Asia, sementara itu nama yg sama tidak memiliki keberuntungan dari sudut pandang kesuksesan di luar Asia, dimana mereka bersaing ketat dan harus menerima kenyataan bahwa game FIFA lebih disukai oleh penggemar Amerika dan Eropa. Oleh karena itu, Konami memilih nama Pro Evolution Soccer sebagai merk dagang di region 1 dan dua, lalu tetap menggunakan nama merk dagang Winning Eleven di wilayah Asia. Sehingga kesimpulannya, Winning Eleven (WE) pada dasarnya adalah Pro Evolution Soccer dengan sejumlah perubahan yg hanya tersedia secara ekslusif untuk penggemarnya di pasar Jepang dan Asia.

Region Server Lock

Tetapi Anda harus tahu bahwa ada region server lock pada aplikasi Winning Eleven, Konami melarang akses pada online server berdasarkan regionnya. Artinya para pemain WE tidak akan bisa bertanding melawan pemain PES di region 1 dan 2, begitu juga sebaliknya. Jadi untuk pengalaman online yg terbaik, sangat disarankan bagi Anda untuk memainkan game berdasarkan region dimana Anda berada.

Sementara itu, bicara tentang region lock, Jepang memiliki versi Winning Eleven tersendiri. WE versi Jepang ini juga memiliki server online tersendiri, terpisah dari semua pemain WE di region 3. Selain itu WE Jepang ini memiliki sebuah liga J-League DLC khusus dan ekslusif yg tidak tersedia di versi region lainnya. Entah mengapa Konami memilih untuk tidak menyediakan J-League DLC di seluruh region membuat saya bertanya-tanya, padahal Konami menyertakan Liga Brazil dan Liga Argentina yg full berlisensi tetapi tidak ada J-League? Justru seharusnya mereka menyediakan J-League yg akan bermanfaat bagi liga mereka sendiri dan mendapat perhatian dari kalangan penggemar bola di seluruh dunia. Kesempatan bagi mereka untuk memperkenalkan para pemain Jepang yg berlaga di liga mereka sendiri. Bukankah itu akan bermanfaat bagi persepakbolaan Jepang?

Referensi

  1. http://winningeleven.asia/we-vs-pes
  2. http://soccerlens.com/winning-eleven-pes-whats-the-difference/71953/