The Act of Killing Picu Kemarahan di China

The Act of Killing

Surat kabar terkemuka di Inggris, The Guardian, memberitakan tentang kemarahan sejumlah masyarakat di China setelah menonton film The Act of Killing yang ditayangkan di sana. Nominasi penghargaan bergengsi piala Oscar yang diterima oleh The Act of Killing, sebuah film dokumenter tentang pembantaian di Indonesia pada tahun 1960, telah menyebabkan kemarahan di China, di mana peristiwa pembantaian -yang sebagian korbannya terjadi terhadap etnis Tionghoa di negeri ini- selama ini tidak banyak diketahui oleh rakyat di China.

Menurut harian South China Morning Post (SCMP), pengguna media sosial China terkejut oleh deskripsi dari konten film, yang mendokumentasikan "rekonstruksi pembantaian" oleh mantan anggota skuad kematian dalam operasi pembersihan anti-komunis selama tahun-tahun awal rezim Soeharto pada tahun 1966. Film ini juga menyinggung pemerasan dan pembunuhan terhadap masyarakat Tionghoa di Indonesia pada saat itu. SCMP mengatakan para blogger di China juga mengaitkan film tersebut dengan kerusuhan anti-Cina tahun 1998 di Indonesia, di mana diperkirakan lebih dari seribu orang tewas.

Diskusi online di situs-situs jejaring sosial China juga mendesak pemerintah Cina untuk memboikot Indonesia dan menuntut permintaan maaf resmi dari pemerintah Indonesia. Fakta bahwa pemerintah Indonesia itu sendiri, beserta pemerintah China, yang dianggap telah berusaha untuk menutupi pembantaian dari sejarahnya juga turut menyebabkan kemarahan.

SCMP mengutip pernyataan konsultan yang berbasis di Shanghai, Chen Zonghe: "Indonesia tidak pernah meminta maaf atas pembantaian 1998 terhadap Cina. Baik Indonesia dan China harus melangkah keluar dan memberikan penjelasan sejarah ini!"

Belum ada rencana untuk merilis film ini di China, meskipun film ini ditampilkan di Urban-Nomad Festival di Taiwan pada tahun lalu.

sumber: The Guardian
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar