Merakit Komputer Gaming Buat PES 2015

PES 2015

Anda yg mengaku sebagai gamers sekaligus penggila bola belum sah kalau belum memainkan video game yg satu ini. Ya, game yg dulunya lebih populer dgn versi Winning Eleven di PlayStation 1 dan 2, lalu kini gamers gibol lebih mengenal versi Pro Evolution Soccer alias PES. Walaupun ia memiliki saingan yg dikeluarkan oleh Electronics Arts (EA Games), yakni game FIFA, game PES besutan Konami ini masih tidak tergoyahkan sebagai video game paling populer di kalangan penggemar sepakbola.

Usia tidak menghalangi orang-orang untuk memainkan video game ini, tidak hanya di rumah, bahkan hingga di kantor para pegawai / karyawan laki-laki banyak yg membawa konsol PlayStation atau laptop mereka, lengkap bersama stick PS2/XBOX untuk bertanding melawan rekan sekerja di kantor.

Sekedar informasi, perbedaan antara game Winning Eleven dgn Pro Evolution Soccer (PES) adalah: selain dari perbedaan nama, lisensi, region, tidak ada perbedaan dari segi gameplay. Penjelasannya bisa dibaca disini: Perbedaan Winning Eleven (WE) dengan PES (Pro Evolution Soccer)

Sebagaimana yg telah kita ketahui, Konami sebagai produsen dari game ini telah merilis seri terbaru dari PES yaitu Pro Evolution Soccer 2015. Gamers bisa memainkan versi konsol PlayStation maupun versi PC. Tetapi mana yg lebih baik: Membeli PlayStation 4 untuk memainkan PES 2015 atau merakit sebuah PC gaming?

Artikel ini akan menjawabnya secara terperinci untuk Anda.

Playstation 4 plus PES 2015

Untuk memainkan game ini di konsol PlayStation 4, maka Anda harus merogoh kocek cukup dalam. Mengingat tidak hanya diperlukan sebuah konsol lengkap berikut controller plus CD game dari PES 2015, Anda juga diwajibkan menyediakan sebuah televisi LCD/LED layar datar karena konsol ini tidak mendukung penggunaan TV tabung secara langsung (lagipula siapa yg mau memainkan game resolusi HD di sebuah TV tabung?).

Tidak sedikit orang yg membandingkan kualitas grafis video game yg dimainkan melalui Playstation, XBOX, maupun PC, dimana menurut pendapat pribadi saya, jelas detail grafis PC paling jago dibanding lainnya karena bisa disetting tergantung kemauan (dan spek rig PC Gaming tentunya).

Dari segi budget, dan berdasarkan penelusuran di sebuah situs online shopping terkenal Indonesia, paket bundling PS4 plus game PES 2015 dihargai Rp 5,8 juta rupiah. Ditambah monitor (televisi) layar datar LED ukuran 32" inch termurah mungkin bisa didapat dgn harga Rp 2,5 juta rupiah. Itu artinya Anda wajib menyediakan dana minimal Rp 8,3 juta rupiah untuk dapat memainkan game ini di rumah.

free-toshiba-32RL953-tv-ps3-slim-large
Siapkan 8,5 juta rupiah jika ingin menebus kedua perangkat ini di rumah Anda.

Lalu bagaimana dgn opsi merakit PC Gaming?Apakah bisa menjadi lebih murah atau justru lebih mahal? Langsung saya jawab aja ya, kalau sekedar untuk memenuhi reccomended requirements PES 2015 saja, merakit PC Gaming bisa jadi jauh lebih murah ketimbang membeli konsol game (berikut gamenya). Selain itu dari segi fungsi jelas PC jauh lebih bervariasi ketimbang PS yg hanya bisa bermain game atau memutar DVD Blu Ray saja.

Merakit Komputer Gaming Untuk PES 2015

Sebagaimana dikutip dari situs SystemRequirementsLab.com, spesifikasi minimum yg dibutuhkan agar bisa memainkan game ini adalah processor Intel Core 2 Duo @ 1.8 GHz atau AMD Athlon II X2 240 berkecepatan minimal 1.8 GHz, kapasitas RAM minimal 1 GB, VGA Card NVIDIA GeForce 6800 atau ATI Radeon X1300 ataupun kalau menggunakan Video Card integrated/dedicated, maka tidak kurang dari Intel HD Graphics 2000 (dgn 512 MB VRAM), berjalan di Windows Vista SP2/ 7 SP 1 serta membutuhkan kapasitas storage kosong sebesar 8GB. Tetapi tentu saja kita tidak ingin membangun komputer cetek model begini.

Minimum_Recommended_Requirements_Pro_Evolution_Soccer_PES_2015
Minimum dan Recommended Requirements untuk PES 2015 terbilang rendah / low-end PC.

Untuk recommended requirements alias spesifikasi yg disarankan oleh situs tersebut adalah procie Intel Core i3-530 atau AMD Phenom II X4 925 dgn kecepatan CPU minimal 2.93 GHz, kapasitas RAM paling kecil 2 GB, operating system minimal Windows Vista SP2/ 7 SP 1, dan VGA Card paling tidak NVIDIA GeForce 7950 atau ATI Radeon HD 2400 atau kalaupun pakai video card dedicated minimal yg sudah Intel HD Graphics 3000 (dgn VRAM 1 GB).

Tetapi menggunakan Intel HD Graphics walaupun sudah versi 4000, 4400 atau seterusnya, tetap saja menyimpan masalah karena pengaturan VRAM default dari intel yg hanya 32 / 64 Mb saja, sehingga untuk memperbesar kapasitas VRAM pada dedicated GPU semacam Intel HD Graphics akan mengambil sumber dari kapasitas RAM komputer Anda yg bisa dilakukan melalui setting di BIOS.

Tetapi saya tidak menyarankan mengikuti recommended requirements tersebut diatas. Mengapa demikian? Kita lihat bahwa spek PC yg disebutkan diatas masih masuk ke kategori low-end PC gaming. Berhubung kebutuhan spek gaming PC yg terus meningkat setiap tahunnya, jika Anda memutuskan untuk merakit komputer dgn spek minimum seperti diatas, maka Anda akan langsung tertinggal tahun depan plus kemungkinan berat untuk memenuhi persyaratan minimal untuk PES 2016. Jadi kita akan kalikan dua spek diatas!

Central Processing Unit (CPU) alias Procie

Untuk procie, yg direkomendasikan oleh situs SystemRequirementsLab.com untuk bermain game PES 2015 adalah Intel Core i3 530 @ 2.93GHz yg masih menggunakan Socket LGA1156, CPU ini menghasilkan angka rataan benchmark sebesar 2580 sehingga menempati peringkat 777 di daftar Procie terbaik sepanjang masa.

Benchmark_Intel_Core_i3_530
Benchmark Intel Core i3 530 @2.93GHz.
Harganya kini sekitar Rp 817.000,-. Procie generasi pertama core-i3 ini bukan tergolong high-end, melainkan masuk kategori "High to Mid range CPU", tetapi karena socket yg digunakan sudah tergolong jadul (diperkenalkan January 2010 jadi wajar masih pakai LGA 1156), maka kita tingkatkan saja menjadi yg lebih update yaitu procie berbasis socket LGA 1150 saja supaya kekinian plus lebih gampang upgrade di masa mendatang. Selain itu teknologi terbaru memang menawarkan perbaikan-perbaikan dibandingkan seri yg lebih lama, termasuk efisiensi dan konsumsi daya yg lebih rendah (selain dari speed).

Pilihan saya jatuh kepada Intel Core i3-4170 @ 3.70GHz (Haswell series) yg harganya terpaut cukup jauh dari i3-530, yaitu di sekitar Rp 1.440.000,-. Tetapi penambahan harga ini menghasilkan lonjakan performa yg cukup signifikan.

Update terakhir tanggal 3 Agustus 2015, saat USD sudah di angka Rp 13.550,-/1 dollar Amerika, maka harga CPU Intel Core i3-4170 ikut naik ke Rp 1.530.000,-.

Hasil_Benchmark_Intel_Core_i3_4170
Hasil Benchmark Intel Core i3-4170 @ 3.70GHz oleh Passmark.

Video Graphic Accelerator alias VGA

Spek VGA yg disarankan adalah NVIDIA GeForce 7950 dgn kapasitas VRAM 1Gb, namun versi ini jelas sudah jauh ketinggalan zaman.

Spesifikasi & hasil benchmark GPU GeForce Go 7950 GTX yg hanya memunculkan angka 265.
Oleh karena itu, kita sudah pasti tidak akan memasangkan VGA Card ini dengan CPU Intel Core i3-4170 @ 3.70GHz yg sudah dipilih sebelumnya.

Pilihan saya tidak pernah jauh-jauh dari NVidia GeForce GTX 650 Ti 1Gb, bisa juga pilih versi VRAM 2GB seperti Zotac GTX 650 Ti Boost 2Gb DDR5 NVidia PCI Exp. yg dihargai sekitar Rp 1.623.000,- (lihat kurs dollar terlebih dahulu, pada waktu artikel ini ditulis, mata uang Dollar sedang mengamuk di seluruh dunia hingga rupiah tunduk di angka Rp 13.450,-).

Update, selain Core i3-4710 yg mengalami kenaikan harga sebesar 90 ribuan menjadi Rp 1.530.000,-, harga VGA Card dengan GPU NVidia GTX 650 Ti juga ikut mengalami kenaikan. Khusus untuk merk Zotac GTX650Ti, di situs rakitan.com sudah tidak tersedia lagi. Yg ada hanya PixelView GTX650Ti 1Gb 128bit DDR5 yg dijual seharga Rp 1.737.000,- (sebelumnya Rp 1.610.000,-. Sebenarnya momen seperti sekarang saat Dollar sedang tinggi-tingginya, kurang tepat sih kalau pengen ngerakit komputer, mengingat harga parts komputer di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kurs Dollar Amerika (USD).


Motherboard alias MoBo

Sebelum membahas MoBo, sebaiknya Anda perlu mengetahui perbedaan seri chipset yg digunakan masing-masing motherboard. Untuk MoBo dengan socket Intel LGA 1150, hingga saat ini ada enam chipset berbeda yg tersedia di pasaran, dibagi menjadi dua kategori: kelas konsumen & kelas bisnis. Chipset yg diperuntukkan untuk konsumen diantaranya Z87, H87, & H81 adalah ditujukan untuk pengguna rumahan kelas menengah ataupun enthusiast plus termasuk di dalamnya sejumlah fitur yg ditujukan untuk meningkatkan performa system secara keseluruhan. Sedangkan chipset yg diperuntukkan untuk kelas bisnis (Q87, Q85 and B85), tidak terlalu banyak fitur performa yg dibenamkan tetapi lebih kepada fitur-fitur yg utamanya sangat berguna bagi departemen IT dalam perusahaan-perusahaan besar.

Selengkapnya bisa dibaca disini: Perbedaan B85 H81 H87 Z87 Z97 pada Motherboard Intel Socket LGA 1150.

Untuk motherboad yg menggunakan socket LGA 1150, ada beberapa pilihan murah tapi menggunakan chipset yg bagus untuk Motherboard Intel Socket LGA 1150 yg tersedia di pasaran dan bisa Anda pertimbangkan untuk digunakan pada rig Anda. Misalnya B85H3-M7 Intel Socket LGA 1150 yg kini berharga Rp 927.000,- (sebelumnya Rp 789.000,-). Alasannya bisa dibaca link yg sudah diberikan diatas, intinya sangat bermanfaat jika kita berencana untuk upgrade parts di masa mendatang.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

1 komentar:

  1. Gan minta info dan sarannya dong!!
    sayakan punya sebuah komputer speknya menggunakan Motherboard Asus P8H61-M LX Series,Prosessor Intel Core i3 LGA 1155,Ram 8 giga,Soundcard Asus Xonar d2x 7,1 Channel PCI soundcard,sementara vga card hanya menggunakan VGA onboard,trus sy mau beralih ke Motherboard Asus Maximus Extreme,apa aja gan yang perlu diganti,kalau prosesor sepertinya memang harus di ganti karna Asus Maximus yang support intel LGA 1155 sudah jarang yang jual,ram ama casing perlu diganti juga gak gan??
    Ada kontak yang bisa saya hubngi gak gan untuk konsultasi maslah komputer?? Trms

    BalasHapus